IPR (Inflow
Performance Relationship) adalah metode penentuan besarnya kemampuan reservoir
untuk mengalirkan fluida ke dasar sumur. Produktifity index yang di peroleh
secara langsung maupun secara teoritis hanya merupakan gambaran secara kualitas
mengenai kemampuan suatu sumur untuk berproduksi. Inflow Performance
Relationship terdiri dari :
a. Dasar
pemilihan metode produksi
Untuk
memilih metode untuk mendapatkan produksi yang optimum, maka sebagai dasar
pemilihan metode produksi yang perlu untuk di perhatikan adalah Karakterisktik
Reservoir dan Karakteristik Lubang Sumur.
b. Karakteristik
Reservoir
Karakteristik
(kondisi) reservoir merupakan salah satu factor penting dalam pemilihan metode
produksi. Kondisi batuan reservoir kemungkinan terdapat produktif lebih dari
satu, untuk perhitungannya berbeda dengan kondisi batuan reservoir yang produktif
hanya satu. Karakteristik yang mempengaruhi metode produksi yaitu viskositas
dan specific gravity (SG).
c. Kondisi
lubang sumur produksi
Kondisi
lubang sumur mempengaruhi metode produksi yang sesuai dan optimum. Kondisi
sumur yang di harapkan adalah kedalaman sumur, kemiringan sumur, diameter
casing dan komplesi sumurnya.
d. Metode
sembur alam (natural flow)
Tekanan
reservoir yang besar mendorong fluida reservoir keluar ke permukaan tanpa ada
bantuan alat atau bahan kimia. Keadaan ini hanya terjadi pada awal produksi.
Karena seiring banyaknya fluida yang telah keluar, tekanan reservoir akan
turun.
e. Metode
produksi pengangkatan buatan (artificial lift)
Setelah
tekanan reservoir mulai menurun dan tidak dapat mendorong fluida keluar dari
reservoir lagi sampai di permukaan. Maka cara untuk mengangkat minyak dari
reservoir adalah artificial lift atau pengangkatan buatan.
Dengan
membuat grafik inflow performance relationship (IPR), dapat di perkirakan
produksi setelah perekahan. Apabila perkiraan produksi sumur setelah perekahan
hidraulik tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka sumur tersebut tidak
perlu melakukan perekahan hidraulik.
Kriteria dari perekahan hidraulik yaitu :
·
Sumur di komplesi pada zone yang masih
produktif
·
Zone produktif terisolasi dengan baik
·
Tekanan static reservoir masih cukup
besar
·
Sumur masih berproduksi secara alami
(natural flow)
·
Aliran fluida reservoir mengalami
hambatan (di perkirakan sumur mengalami kerusakan formasi yang parah)
Kriteria Inflow
Performance Relationship dari produktifitas sumur satu fasa pada reservoir
dengan bottom water yaitu :
·
Periksa plot tekanan tidak berdimensi
terhadap waktu yang menghasilkan kemiringan 1.151 bpada periode early transient.
Hal ini berlaku pada aliran fasa tunggal dan fasa ganda.
·
Periksaplot kurva IPR untuk reservoir
tanpa berdimensi mekanisme pendorong yang membentuk sudut 4.
·
Periksa material balance error dalam
proses perhitungan simulator, toleransi mutlak yang telah di tentukan pada
harga tekanan saturasi yang di hasilkan adalah rata-rata antara 104-105
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar