Kebanyakan
praktek di lapangan yang modern mempercayakan elektrik logging untuk menentukan
porositas, permeabilitas dan kandungan fluida dari formasi yang dibor. Untuk
mendapatkan log dan interpretation yang baik, akan sangat tergantung pada sifat
dan komposisi lumpur pemboran. Penggunaan spesifik densitas lumpur seringkali
diperlukan untuk pengetahuan terhadap pengaruhnya pada log. Jika lumpur
pemboran sekiranya kurang acceptable sebagai dasar penentuan logging yang baik,
maka coring dapat digunakan untuk evaluasi formasi. Namun biaya coring akan
menjadi sangat mahal dibandingkan total biaya pada penggunaan mud logging untuk
pemboran suatu sumur.
Penggunaan oil-base mud dalam sekali
waktu akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan logging yang baik karena
kebocoran konduktifitas lumpur. Namun hal itu tidak berlangsung lama, sekarang
lumpu pemboran yang tersedia tidak hanya tergantung pada konduktifitas lumpur.
Informasi yang diperoleh dari analisa lumpur pemboran bersifat seketika itu
juga (instantaneous), misalnya hadirnya oil dalam water-base mud (oil show) di
permukaan mengindikasikan penetrasi menembus zona produktif. Adanya
overpressure formasi pada kedalaman pemboran yang dalam didapatkan juga dari
berkurangnya weight lumpur analisa checking flowline lumpur di permukaan. Mud
gas juga berguna untuk mengindikasikan aliran gas masuk dalam wellbore jika
permeabilitas formasi sangat rendah, tergantung pada lingkunagan geologi dan
pemboran yang dilakukan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar