Thursday, October 30, 2014

ROCK PROPERTIES

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu batuan reservoir adalah harus mempunyai kemampuan
untuk menampung dan mengalirkan fluida yang terkandung di dalamnya. Dan hal ini dinyatakan
dalam bentuk permeabilitas dan porositas. Porositas dan permeabilitas ini sangat erat
hubungannya sehingga dapat dikatakan bahwa permeabilitas adalah tidak mungkin tanpa
porositas walaupun sebaliknya belum tentu demikian, karena batuan yang bersifat porous belum
tentu mempunyai sifat kelulusan terhadap fluida yang melewatinya. Sifat-sifat batuan yang lainnya
adalah : wettabilitas, tekanan kapiler, saturasi dan kompresibilitas batuan.
1. Porositas (∅)
Dalam reservoir minyak, porositas mengambarkan persentase dari total ruang yang tersedia untuk
ditempati oleh suatu cairan atau gas. Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara
volume total pori-pori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu,
Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a. Porositas absolut, adalah perbandingan antara volume pori total terhadap volume batuan
total yang dinyatakan dalam persen,
b. Porositas efektif, adalah perbandingan antara volume pori-pori yang saling berhubungan
terhadap volume batuan total (bulk volume) yang dinyatakan dalam persen.
Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu :
a. Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada waktu yang bersamaan dengan
proses pengendapan berlangsung.
b. Porositas sekunder, yaitu porositas batuan yang terbentuk setelah proses pengendapan.
Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut
kemiringan dan komposisi mineral pembentuk batuan
2. Permeabilitas
Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media berpori untuk meloloskan/melewatkan fluida.
Apabila media berporinya tidak saling berhubungan maka batuan tersebut tidak mempunyai
permeabilitas. Oleh karena itu ada hubungan antara permeabilitas batuan dengan porositas
efektif.
Sekitar tahun 1856, Henry Darcy seorang ahli hidrologi dari Prancis mempelajari aliran air yang
melewati suatu lapisan batu pasir. Hasil penemuannya diformulasikan kedalam hukum aliran fluida
dan diberi nama Hukum Darcy.
Besaran permeabilitas satu darcy didefinisikan sebagai permeabilitas yang melewatkan fluida
dengan viskositas 1 centipoises dengan kecepatan alir 1 cc/det melalui suatu penampang dengan
luas 1 cm2 dengan penurunan tekanan 1 atm/cm. Persamaan 4 Darcy berlaku pada kondisi :
Alirannya mantap (steady state)
Fluida yang mengalir satu fasa
Viskositas fluida yang mengalir konstan
Kondisi aliran isothermal
Formasinya homogen dan arah alirannya horizontal
Fluidanya incompressible\
Berdasarkan jumlah fasa yang mengalir dalam batuan reservoir, permeabilitas dibedakan menjadi
tiga, yaitu :
Permeabilitas absolute (Kabs)
Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir melalui media
berpori tersebut hanya satu fasa atau disaturasi 100% fluida, misalnya hanya minyak atau gas
saja.
Permeabilitas efektif (Keff)
Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir lebih dari satu
fasa, misalnya (minyak dan air), (air dan gas), (gas dan minyak) atau ketiga-tiganya. Harga
permeabilitas efektif dinyatakan sebagai ko, kg, kw, dimana masing-masing untuk minyak, gas dan
air.
Permeabilitas relatif (Krel)
Yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif pada kondisi saturasi tertentu terhadap
permeabilitas absolute. Harga permeabilitas relative antara 0 – 1 darcy.
3. Saturasi
Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida formasi tertentu
terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida atau jumlah kejenuhan fluida dalam
batuan reservoir per satuan volume pori. Oleh karena didalam reservoir terdapat tiga jenis fluida,
maka saturasi dibagi menjadi tiga yaitu saturasi air (Sw), saturasi minyak (So) dan saturasi gas
(Sg),
4. Resistivity
Batuan reservoir terdiri atas campuran mineral-mineral, fragmen dan pori-pori. Padatan-padatan
mineral tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik kecuali mineral clay. Sifat kelistrikan
batuan reservoir tergantung pada geometri pori-pori batuan dan fluida yang mengisi pori. Minyak
dan gas bersifat tidak menghantarkan arus listrik sedangkan air bersifat menghantarkan arus listrik
apabila air melarutkan garam.
Arus listrik akan terhantarkan oleh air akibat adanya gerakan dari ion-ion elektronik. Untuk
menentukan apakah material didalam reservoir bersifat menghantar arus listrik atau tidak maka
digunakan parameter resistiviti. Resistiviti didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu material
untuk menghantarkan arus listrik.
5. Wettability
Wettability didefinisikan sebagai suatu kemampuan batuan untuk dibasahi oleh fasa fluida atau
kecenderungan dari suatu fluida untuk menyebar atau melekat ke permukaan batuan. Sebuah
cairan fluida akan bersifat membasahi bila gaya adhesi antara batuan dan partikel cairan lebih
besar dari pada gaya kohesi antara partikel cairan itu sendiri. Tegangan adhesi merupakan fungsi
tegangan permukaan setiap fasa didalam batuan sehingga wettabiliti berhubungan dengan sifat
interaksi (gaya tarik menarik) antara batuan dengan fasa fluidanya.
6. Tekanan Kapiler
Tekanan kapiler pada batuan berpori didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara fluida yang
membasahi batuan dengan fluida yang bersifat tidak membasahi batuan jika didalam batuan
tersebut terdapat dua atau lebih fasa fluida yang tidak bercampur dalam kondisi statis.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar