Thursday, October 30, 2014

KOSAKATA PERMINYAKAN 2

  1. P*,  adalah pendekatan nilai tekanan apabila sumur baru dibuka atau untuk sumur yang masih bersifat infinite acting. Nilai P* untuk sumur ini akan sama dengan tekanan rata-rata.
  2.  average reservoir pressure, atau adalah tekanan rata-rata yang dapat digunakan untuk karakterisasi reservoir, penentuan cadangan dan peramalan kelakukan reservoir tersebut.
  3.  PDMBHtekanan dimensionless pada penentuan tekanan rata-rata menggunakan metode Matthews-Bronz-Hazebroek yang diperoleh dari grafik dengan input tDA dan reservoir shape.
  4. MBH method, metode untuk menentukan tekanan rata-rata dengan asumsi bahwa mobilitas dan kompresibilitas fluida tidak bervariasi sampai sebatas radius pengurasan; dengan kata lain tidak ada variasi sifat-sifat fluida dan batuan reservoirnya.
  5. Early times effect on Horner plot, dari analisa early time ini dapat diketahui efek dari besar-kecilnya WBS, fracture dan skin
  6. Late times effect on Horner plot, dari late times dapat diketahui pengaruh dari sumur lain terhadap sumur yang di tes ini
  7. Multirate testing, test pada suatu sumur yang dilakukan dengan laju aliran yang bervariasi
  8. two rate testing, merupakan sultiple-rate testing yang terdiri dari hanya 2 harga laju alir
  9. Type curve matching, metode yang digunakan untuk menganalisa hasil test tekanan pada suatu sumur untuk mendapatkan k, s, sifat-sifat antar sumur
  10. Pressure derivatives type curve, metode yang dapat digunakan untuk menganalisa adanya double porosity
  11. Transmissibility, parameter yang menunjukkan kemampuan reservoir untuk mendeliver fluida sampai ke wellbore
  12. Porosity-compressibility product, kemampuan reservoir untuk menyimpan fluida dalam kondisi dinamis
  13. Multiple well testing, sekurang-kurangnya diperlukan satu sumur aktif (produksi atau injeksi) dan satu sumur pengamat
  14. Interference test, suatu test yang mengikutsertakan lebih dari satu sumur pada waktu pengujian untuk menentukan apakah antara dua sumur atau lebih mempunyai komunikasi tekanan sehingga dapat diperkirakan k dan ΦC dari sumur yang di test.
  15. Storativity, kemampuan reservoir untuk menyimpan fluida pada pori batuannya
  16. Time lag, yaitu lamanya waktu dari berakhirnya suatu pulsa kepada waktu terjadinya tekanan maksimum
  17. variable injection tes,  uji tekanan dengan merubah-rubah injection rate pd suatu sumur injeksi pd interval waktu lebih dr 30-40 mnt & mencatat tekanan pd tiap akhir waktu yg konstan.
  18. interference test in bounded reservoir, interference test pd sumur terbatas dmn pegujian dilakukan dgn memproduksi atau menginjeksi ke sekurang-kurangnya 1 buah sumur aktif & mengamati respon tekanan dasar sumur pd sumur lain (observation well). Dianalisa dgn menggunakan data tekanan yg tak berdimensi yg dikembangkan oleh earlougher & ramey
  19. hydraulically fractured well test, uji tekanan yg diakukan pd sumur dgn hydraulic fracturing
  20. linear flow regime, ½ flow regime, pd log-log plot ∆P vs ∆t slope garis pd saat awal bernilai ½, ini menunjukkan adanya aliran linear pd vertically fractured well
  21. infinite conductivity fractures, anggapan bahwa fracture memilki permeabilitas yg tdk terbatas
  22. uniform flux fractures, anggapan bahwa fluida memasuki fracture dgn laju aliran yg seragam, persatuan luas permukaan fracture tersebut. pd saat awal m’perlihatkan aliran linear.
  23. finite conductivity fractures, anggapan yg memperhitungkan adanya pressure drop yg terjadi sepanjang bidang rekahan
  24. 1/4 slope regime, kemiringan garis pd plot log ∆P vs log ∆t ternyata sm dgn ¼ (diselidiki oleh cinco-ley et.al) bukan ½ .
  25. bilinear flow suatu kondisi dmn aliran terjadi secara linear, baik pd saat fluida mengalir ke fracture maupun dr fracture ke lubang bor.
  26. fracture length, panjang rekahan yaitu jarak dari ujung rekahan yg satu ke yg lainnya (2Xf)
  27. Mc. Kinley type curve, bertujuan untuk menganalisa kerusakan formasi batuan disekitar sumur dari data yang diperoleh dari uji tekanan drawdown atau buildup
  28. Earlougher & Kersch type curve, dapat digunakan untuk menganalisa data tekanan yang diperoleh dari drawdown dan buildup pada sumur yang mempunyai wellbore storage dan skin
  29. Back pressure test, test dimana sumur tidak pernah ditutup. Sumur akan dibuka untuk rate tertentu hingga stabil
  30. Isochronal test, test dimana sumur akan ditutup hingga tekanannya stabil dan dibuka untuk tiap rate pada periode tertentu. Harus ada data extended flow.
  31. Modified isochronal test, periode buka dan tutup sumur sama. Harus ada data extended flow.
  32. Well test design,
  33. AOFP, kemampuan produksi maksimal sumur yang di test dengan membuka tekanan wellhead hingga sama dengan tekanan atmosfir.
  34. Drill stem test, suatu “temporary completion” yaitu, pengujian produktivitas formasi sewaktu pemboran masih berlangsung, pemboran dihentikan dan fluida formasi dimasukkan melalui pipa bor. Tujuannya mengetahui kandungan HC suatu lapisan & menentukan karakteristik formasi (k, S, damage ratio)
  35. repeat formation test, alat yang digunakan untuk mengambil data dari sumur berupa tekanan, sample dan kedalaman dengan cara memasukkan alat kedalam sumur
  36. horizontal well test, pengujian yg dilakukan pd sumur horizontal, karena memilki 2 pola aliran yg berbeda (vertical radial flow & horizontal pseudoi radial flow) maka cara analisis transient tekanannya akan menyipang dr pola aliran radial yg konvensional
  37. vertical radial flow regime, regime aliaran radial pada lubang bor secara vertical yg terjadi pd saat2 awal
  38. horizontal pseuodo radial flow, aliran pseudo radial dari formasi dgn bidang masuk lubang bor horizontal, terjadi pd saat lanjut.
  39. vertical permeability, permeabilitas batuan pd arah bidang vertical
  40. mechanical skin factor, skin yang disebabkan oleh partial completion dan perforasi.
  41. length of horizontal section, panjang seluruh bagian horizontal dari sumur horizontal
  42.  
  43. Resources : Kandungan mineral yang mungkin ada di dalam perut bumi yang terdiri dari discover dan undiscover
  44. Discovered, resources yang sudah ditemukan tetapi belum yahu apakan bisa diproduksikan atau tidak.
  45. undiscovered, resources yang belum ditemukan
  46. reserves, cadangan HC yg telah ditemukan dan masih tertinggal di dlm reservoir, dibagi menjadi : proven, probable, possible
  47. reservoir, media berpori permeable di dalam tanah & ditudungi oleh lapisan impermeable, tempat dmn HC terjebak & terakumulasi secara alami setelah migrasi dari batuan induk.
  48. field, daerah tempat terdapatnya beberapa sumur yg memproduksi minyak / gas bumi.
  49. structure, bentuk dan kondisi wadah dari akumulasi minyak
  50. layer, lapisan susunan batuan.
  51. range of uncertainity, range nilai yang menyatakan apakah itu proven, probable atau possible
  52. 10.  prospect, daerah yg eksplorasinya sudah bias dilanjutkan utk tahap pengeboran
  53. 13.  proved reserves, jumlah hidrokarbon yang berdasarkan data geologi dan data engineer dapat diperkirakan dengan tingkat kepastian yang pantas dan dapat diambil dengan menggunakan teknologi yang ada.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar