Thursday, October 30, 2014

RANGKUMAN METODELOGI PERTAMA EOR

EOR atau Enhanced Oil Recovery adalah sebuah metode peningkatan perolehan hidrokarbon pada tahap Tertiary Recovery, umumnya dilakukan pada lapangan yang sudah berumur tua dan produksinya sudah menurun.Sederhananya, EOR menggambarkan satu set teknik yang digunakan untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diekstraksi dari ladang minyak. Banyak eksplorasi minyak dan pengeboran perusahaan menggunakan teknik EOR untuk memaksimalkan potensi ladang minyak yang lama dan baru. Sebagai upaya bangsa kita untuk mengintensifkan kemandirian energi, penerapan teknik EOR akan tumbuh menjadi sebuah praktek yang lebih umum untuk mendapatkan minyak sebanyak keluar dari tanah mungkin.
Mari kita mulai dengan ringkasan singkat tentang bagaimana produksi minyak bekerja.Pada dasarnya ada tiga fase: pemulihan primer, sekunder, dan tersier. Selama fase utama awal produksi minyak, minyak didorong ke dalam sumur bor oleh tekanan alami dari reservoir dan gravitasi. Gerakan alami minyak ditingkatkan dengan teknik mengangkat buatan seperti pompa. Pemulihan primer biasanya dapat mengarah pada ekstraksi 10-20% dari minyak yang tersedia bidang itu.
Upaya pemulihan sekunder biasanya akan memanfaatkan air, dalam teknik yang dikenal sebagai banjir air, atau gas untuk menggantikan minyak dan memaksa ke sumur bor. Sebuah tambahan 10% -30% dari potensi ladang dapat dipulihkan dalam fase sekunder. Minyak pemulihan tersier, atau enhanced oil recovery, menggunakan metode tambahan yang mahal dan kadang-kadang tidak dapat diprediksi, tetapi yang pada akhirnya dapat memungkinkan untuk 30% -60% dari potensi total minyak lapangan untuk diwujudkan
EOR dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
         Thermal Injection : Steam Injectiondan In-Situ Combustion
         Chemical Injection : Surfactant, Alkaline, dan Polymer
         Gas Miscible Injection : CO2, N2, dan LPG
Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir.Untuk minyak ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak sedang digunakan chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal injection.Teknik termal bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).
Dari beberapa metoda EOR yang ada, harus ditentukan metoda mana yang paling tepat yang sesuai dengan karakteristik reservoir. Besaran-bcsaran berikut yang harus diperhatikan dalam pemilihan metoda EOR:
- Kebasahan (Wettability) batuan
- Sifat-sifat batuan reservoir (petrofisik), seperti permeabilitas, porositas
- Jenis batuan (satu pasir, carbonatc dan lain-lain).
- Jenis minyak (viskositas).
- Tekanan temperatur reservoir, surfactant & polimer: T < 250°F
- Kegaraman air formasi.
- Saturasi minyak yang tersisa yang dapat bergerak
- Cadangan
- Kemiringan reservoir

- Ekonomi

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar