Wednesday, October 29, 2014

KOSAKATA PERMINYAKAN 1

  1. fluid flow through porous media, aliran fluida melalui media berpori yg mengikuti pola-pola tertentu, lazimnya pola aliran radial paling sering digunakan.
  2. infinite acting reservoir, kondisi dmn kelakuan reservoir seolah-olah menguras daerah yg tidak memiliki batas
  3. line source solution, karena kondisi reservoir yg infinite acting maka perbandingan rw thdp re yg tak terhingga sangatlah kecil, oleh karena rw dpt diabaikan shg dianalogikan sebagai sebuah garis saja.
  4. Ei function Ei solution, fungsi exponential integral yg digunakan sebagai solusi thdp reservoir infinite acting, tetapi pd kondisi r = rw argument fungsi Ei sgt kecil shg digunakan pendekatan logaritmik
  5. transient condition, kondisi pd periode awal yg bersifat sementara
  6. semilog straight line, plot antara Pwf dan log t yg menunjukkan periode / regime aliran (transient, late transient, PSS) yg terjadi pd saat sumur diprodusi dengan rate tertentu
  7. dimensionless variabel, varieable2 tdk berdimensi (PD, tD, rD, QD) untuk menyederhanakan / mempermudah solusi dari sebuah model reservoir.
  8. bounded reservoir, reservoir yg memilki batas jari2 pengurasan
  9. PSS condition, keadaan dmn efek dari kondisi batas reservoir mulai terasa.
  10. liquid filled pore volume, jumlah fluida yang mengisi pori
  11. drainage radius,  radius pengurasan yaitu sejauh mana (jarak dari lubang bor) minyak  yg dapat dikuras / diambil dr reservoir
  12. radius of investigation, menggambarkan sejauh mana (jarak dari lubang bor yg diuji) pencapaian transient tekanan ke dalam formasi apabila diadakan gangguan keseimbangan tekanan akibat suatu produksi atau penutupan sumur.
  13. dietz shape factor, factor yg digunakan utk mempelajari berbagai regime aliran dgn memperhtungkan bentuk dr suatu reservoir
  14. const press at outer boundary¸ keadaan dmn system akan mencapai keadaan steady state murni
  15. steady state condition, keadaan dimana perubahan tekanan tidak bergantung terhadap perubahan waktu.
  16. radial flow regime, pola aliran radial
  17. 1.15 slope, slope yang terbentuk antara kurva log tD vs PD pada periode infinite acting
  18. radial darcy equation ,
  19. skin factor, suatu besaran dimensionless yg menyatakan besarnya tingkat kerusakan formasi
  20. damage vs stimulated well, damage adalah kerusakan formasi yang menyebabkan fluida mendapatkan restriksi ketika akan mengalir ke wellbore. Solusi dari damage adalah stimulasi sumur yaitu dengan membuat pathway baru yang melewati zona damage sehingga fluida tidak mengalami restriksi lagi.
  21. Wellbore storage coefficientsuatu koefisien yang menyatakan banyaknya minyak yang terangkat pada pressure drop tertentu.
  22. dimensionless wellbore storagekonstanta WBS yang dapat digunakan untuk mengetahui periode berlangsungnya WBS
  23. Duration of transient condition, periode waktu untuk berlangsungnya periode transient yang dapat diketahui dari penentuan t dari tDA dan Dietz shape factor.
  24. duration to reach PSS condition, periode waktu dimana periode PSS dimulai. Caranya sama dengan diatas
  25. Late transient condition, periode waktu transisi yang terjadi diantara transisi transient dan PSS
  26. Type curve, log-log plot, log-log plot digunakan untuk menganalisa akhir waktu dari efek WBS sehingga pengkarakteran reservoir dapat dengan benar dilakukan. Type curve-nya dapat menggunakan type Agarwal, Al-Hussainy dan Ramey.
  27. Unit slope and its durationunit slope adalah periode terjadi pengaruh dari WBS dan durasinya biasanya 1-1.5 log cycle.
  28. Agarwal-Ramey type curvesuatu metode yang dipublish oleh Agarwal untuk mengetahui besaran tD, CD dan S dengan mencocokkan kurva log tD vs log PD.
  29. Effect of skin and WBS to test time, efek dari skin akan memperlama periode WBS tD = (60 + 3.5S) CD
  30. 1-1.5 log cycle rule, pada umumnya periode WBS terjadi selama 1-1.5 log cycle
  31. Pressure drop due to skinpressure drop karena skin akan semakin besar –untuk memperoleh q yang tetap
  32. skin due to formation damage, skin yg disebabkan karena terjadi kerusakan pd formasi, yaitu terjadi bila konduktivitas fluida di sekitar formasi berkurang akibat turunnya permeabilitas di sekitar sumur dari harga mula-mula di formasinya. Type penyebabnya adalah : clay swelling; particle plugging; pengendapan asphaltene atau paraffin
  33. skin due to partial perforation, skin yg disebabkan oleh perforasi sumur yang tidak meliputi semua sisi sehingga menyebabkan aliran turbulen
  34. skin due to partial completion, skin yg ditimbulkan oleh partial completion sehingaa minyak berebut untuk masuk ke lubang bor & menyebabkan turbulence, sehingga ratenya berkurang
  35. skin due to turbulent rate, semakin dekat lubang bor maka rate minyak semakin cepat, akibatnya minyak berebut untuk masuk ke lubang bor & menyebabkan turbulence, sehingga ratenya berkurang
  36. skin due to slanted wellskin yang dihasilkan karena sumur yang slanted/miring sehingga nilai skinnya negative karena densitas perforasi menjadi semakin besar
  37. skin due to horizontal well, skin ini juga bernilai negative karena fluida lebih mudah masuk ke wellbore
  38. skin due to condensate build up, jika terjadi kenaikan tekanan (build up) maka condensate akan tetap dlm fasa cair, shg jika permeabilitas formasi sgt kecil mk condensate dpt menutup pori dan rate gas akan menurun atau sm sekali tdk bs diproduksi.
  39. pressure drawdown test, pengujian yg dilaksanakan dgn cara membuka sumur & m’pertahankan laju produksi tetap selama pengujian berlangsung. Sebaiknya sebelum diuji seluruh sumur ditutup utk sementara waktu agar tekanan reservoirnya seragam.
  40. Output : permeabilitas formasi, Skin, volume pori
  41. early times region(PBU), periode awal pd kurva horner (Pws vs log ), dmn terjadi penyimpangan garis lurus horner yg disebabkan karena pengaruh skin , gas hump atau efek WBS.
  42. middle transition region, periode pertengahan pd kurva horner dmn terbentuk garis lurus dgn kemiringan tertentu & dpt digunakan utk menentukan karakterisasi sumur (k, S)
  43. late times region,  segmen waktu terakhir dmn terjadi penyimpangan garis horner yg diakibatkan oleh pengaruh batas reservoir atau pengaruh sumur lain disekitar sumur penguji.
  44. permeability, kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida dalam pori2nya (md)
  45. Extended Muskat analysis, analisa pressure drawdown pada periode transient lanjut dimana kita harus menentukan dengan trial-error.
  46. Reservoir limit testing, analisa pressure drawdown pada periode PSS yang dapat digunakan untuk menentukan volume reservoir.
  47. Reservoir shape estimation, penentuannya menggunakan data pada periode infinite acting dan PSS
  48. superposition in time, metode pada pressure build-up
  49. Pressure build-up, teknik pengujian sumur yang dianalisa dengan kenaikan pressure terhadap waktu akibat ditutupnya sumur.
  50. Horner plot, plot antara vs Pws

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar