EOR atau Enhanced Oil Recovery adalah
sebuah metode peningkatan perolehan hidrokarbon pada tahap Tertiary
Recovery, umumnya dilakukan pada lapangan yang sudah berumur tua dan
produksinya sudah menurun.Sederhananya, EOR menggambarkan satu set teknik yang
digunakan untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diekstraksi dari ladang
minyak. Banyak eksplorasi minyak
dan pengeboran perusahaan menggunakan teknik EOR untuk memaksimalkan potensi
ladang minyak yang lama dan baru. Sebagai
upaya bangsa kita untuk mengintensifkan kemandirian energi, penerapan teknik
EOR akan tumbuh menjadi sebuah praktek yang lebih umum untuk mendapatkan minyak
sebanyak keluar dari tanah mungkin.
Mari kita mulai dengan ringkasan singkat
tentang bagaimana produksi minyak bekerja.Pada dasarnya ada tiga fase:
pemulihan primer, sekunder, dan tersier. Selama
fase utama awal produksi minyak, minyak didorong ke dalam sumur bor oleh
tekanan alami dari reservoir dan gravitasi. Gerakan
alami minyak ditingkatkan dengan teknik mengangkat buatan seperti pompa. Pemulihan primer biasanya dapat
mengarah pada ekstraksi 10-20% dari minyak yang tersedia bidang itu.
Upaya pemulihan sekunder biasanya akan
memanfaatkan air, dalam teknik yang dikenal sebagai banjir air, atau gas untuk
menggantikan minyak dan memaksa ke sumur bor. Sebuah tambahan 10% -30% dari
potensi ladang dapat dipulihkan dalam fase sekunder. Minyak pemulihan tersier,
atau enhanced oil recovery, menggunakan metode tambahan yang mahal dan
kadang-kadang tidak dapat diprediksi, tetapi yang pada akhirnya dapat
memungkinkan untuk 30% -60% dari potensi total minyak lapangan untuk diwujudkan
EOR dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
•
Thermal
Injection : Steam Injectiondan In-Situ Combustion
•
Chemical
Injection : Surfactant, Alkaline, dan Polymer
•
Gas Miscible
Injection : CO2, N2, dan LPG
Metode EOR dipilih berdasarkan jenis
minyak yang ada didalam reservoir.Untuk minyak ringan, biasanya digunakan gas
miscible injection, untuk minyak sedang digunakan chemical injection, dan untuk
minyak berat digunakan thermal injection.Teknik termal bekerja dengan
menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan
viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida
tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong
ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya
menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).
Dari beberapa metoda EOR yang ada,
harus ditentukan metoda mana yang paling tepat yang sesuai dengan karakteristik
reservoir. Besaran-bcsaran berikut yang harus diperhatikan dalam pemilihan
metoda EOR:
- Kebasahan (Wettability) batuan
- Sifat-sifat batuan reservoir
(petrofisik), seperti permeabilitas, porositas
- Jenis batuan (satu pasir,
carbonatc dan lain-lain).
- Jenis minyak (viskositas).
- Tekanan temperatur reservoir,
surfactant & polimer: T < 250°F
- Kegaraman air formasi.
- Saturasi minyak yang tersisa yang
dapat bergerak
- Cadangan
- Kemiringan reservoir
- Ekonomi
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar